Tuesday, 20 September 2016

49 days
(Ketika leukimia bersamamu)

Part 6
I MISS YOU FROM 1438 MILES

Sejak keberangkatanmu seminggu yang lalu ke Malaka. Banyak hal yang membuatku merindukanmu, keberadaanmu yang sangat jauh dari kotaku saat ini. Hasil cek up dari rumah sakit tanah air yang masih belum cukup baik, membuatmu harus berangkat ke luar negeri untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Aku memang tidak ada disampingmu mengantarmu kesana, namun ketahuilah bahwa hatiku selalu merasa ada disampingmu, menemanimu, dan senantiasa mendo’akanmu dari tempatku saat ini. Engkau pasti tahu dengan rasa hatiku kali ini, jauh darimu, sangat jauh, bahkan 30 hari ku lewati tanpa mendengar suaramu, rinduku semakin lebat tak tertahankan, setiap sajak tercipta dengan mudah menemani kesepian hari-hariku disini. Cukup melihatmu lewat media sosial membuat jiwaku tenang, meskipun kadang hatiku bimbang tak karuan, rasa takut menemani pikiranku yang tiada henti merindukanmu. Namun tetap keyakinanku kepada Tuhan yang mampu menenangkan hati dan pikiranku saat jauh darimu. Aku selalu menunggu engkau kembali dan menemuimu dikota bandung yang indah.

Sajak-sajakku pun tak sanggup lagi mengutarakan rinduku kepadamu, 30 hari berjalan dengan penuh cerita, rasa cinta dan rinduku semakin ku bentuk indah dalam hatiku. I miss you from 1438 miles, kau jauh dari kotaku saat ini, namun rindu itu semakin lebat dan semakin dalam. Entah bagaimana lagi cara ku sampaikannya. Semuanya hanya butuh kesabaran dan kepercayaan. Karena aku yakin disaat kau kembali, aku akan membuat tersenyum dengan indah. Cinta yang kita bentuk adalah cinta yang penuh kepercayaan.

Saat kita jauh, satu hal yang selalu ku jaga untukmu, sebuah kesetiaanyang tak pernah ku hilangkan dari hatiku. Bahkan disaat kau terbaring lemah, aku selalu dengan kesetiaanku menantimu dengan penuh harapan, kau kembali dengan hasil yang baik adalah do’aku yang selalu kuutarakan. Dan saat kau tiba di Indonesia dengan selamat, rasa syukurku tak bisa diukur oleh apapun, rasa bahagia dan rindu yang seakan terobati sejenak. Meskipun aku belum sempat menemuimu, tapi rasanya ku begitu dekat dan berada disampingmu. Senyum yang kau tawarkan untukku pagi itu, seakan mengobati seluruh kerinduan yang telah lama menggebuh. Aku hanya bisa berkata bahwa aku selalu merindukanmu dimanapun dan bagaimanapun dirimu. Meskipun aku tak melihatmu, namun engkau hidup dalam pikiranku, engkau hidup dalam imajinasiku dan engkau hidup dalam rinduku.

[Continue...

No comments:

Post a Comment