49 days
(Ketika
leukimia bersamamu)
Part 6
I MISS YOU FROM 1438 MILES
Sejak keberangkatanmu seminggu yang lalu ke Malaka.
Banyak hal yang membuatku merindukanmu, keberadaanmu yang sangat jauh dari
kotaku saat ini. Hasil cek up dari rumah sakit tanah air yang masih belum cukup
baik, membuatmu harus berangkat ke luar negeri untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik. Aku memang tidak ada disampingmu mengantarmu kesana, namun
ketahuilah bahwa hatiku selalu merasa ada disampingmu, menemanimu, dan
senantiasa mendo’akanmu dari tempatku saat ini. Engkau pasti tahu dengan rasa
hatiku kali ini, jauh darimu, sangat jauh, bahkan 30 hari ku lewati tanpa
mendengar suaramu, rinduku semakin lebat tak tertahankan, setiap sajak tercipta
dengan mudah menemani kesepian hari-hariku disini. Cukup melihatmu lewat media
sosial membuat jiwaku tenang, meskipun kadang hatiku bimbang tak karuan, rasa
takut menemani pikiranku yang tiada henti merindukanmu. Namun tetap keyakinanku
kepada Tuhan yang mampu menenangkan hati dan pikiranku saat jauh darimu. Aku
selalu menunggu engkau kembali dan menemuimu dikota bandung yang indah.
Sajak-sajakku pun tak sanggup lagi mengutarakan rinduku
kepadamu, 30 hari berjalan dengan penuh cerita, rasa cinta dan rinduku semakin
ku bentuk indah dalam hatiku. I miss you from 1438 miles, kau jauh dari kotaku
saat ini, namun rindu itu semakin lebat dan semakin dalam. Entah bagaimana lagi
cara ku sampaikannya. Semuanya hanya butuh kesabaran dan kepercayaan. Karena
aku yakin disaat kau kembali, aku akan membuat tersenyum dengan indah. Cinta
yang kita bentuk adalah cinta yang penuh kepercayaan.
Saat kita jauh, satu hal yang selalu ku jaga untukmu,
sebuah kesetiaanyang tak pernah ku hilangkan dari hatiku. Bahkan disaat kau
terbaring lemah, aku selalu dengan kesetiaanku menantimu dengan penuh harapan,
kau kembali dengan hasil yang baik adalah do’aku yang selalu kuutarakan. Dan
saat kau tiba di Indonesia dengan selamat, rasa syukurku tak bisa diukur oleh
apapun, rasa bahagia dan rindu yang seakan terobati sejenak. Meskipun aku belum
sempat menemuimu, tapi rasanya ku begitu dekat dan berada disampingmu. Senyum
yang kau tawarkan untukku pagi itu, seakan mengobati seluruh kerinduan yang
telah lama menggebuh. Aku hanya bisa berkata bahwa aku selalu merindukanmu
dimanapun dan bagaimanapun dirimu. Meskipun aku tak melihatmu, namun engkau
hidup dalam pikiranku, engkau hidup dalam imajinasiku dan engkau hidup dalam
rinduku.
No comments:
Post a Comment