49 days
(Ketika
leukimia bersamamu)
Part 1
MENGENALMU LEWAT SOSIAL MEDIA
Hari terasa begitu lelah saat itu, saat segala penat dan
rutinitas yang menghiasi hari-hariku, ditambah lagi aktifitas cinta yang gak
berjalan baik, hubungan yang tidak jelas dan pendustaan yang tak pernah
terungkap. Sangat malas menjalani segalanya. Namun dalam keadaan seperti itu,
aku hanya menghabiskan waktu malamku bersama sosial media yang disebut
Facebook, hanya lewat FB aku bisa mengungkapkan segala penat yang menyelimuti hari-hariku
yang tak bermakna. Berbagi segala keluh kesah dan harapan. Berkomunikasi dengan
temen-temen lama yang sempat menghilang, dan tanpa sengaja ku mengenal
seseorang yang membuatku tertarik, namanya Alena Nazwa, nama yang indah untuk
paras yang cantik, lucu, dan menenagkan jiwa serta pikiranku.
Itulah hal yang mengawali kisah cintaku di dunia maya,
aku hidup di dunia nyata, namun aku menemukan kebahagian di dunia maya. Aneh
bukan. Hari-hari berlalu, setiap pagi dan malam aku selalu menyempatkan waktuku
untuk mengintainya lewat FB, segala aktifitas dan perasaannya selalu ku cari
tau lewat FB, mulai dari like setiap dia buat status, sekedar komen singkat
hanya untuk menyapa, atau sekedar emoticon senyum untuk membuatnya mengetahui
tentang diriku. Ternyata hal itu berbuah hasil setelah berjalan satu minggu.
Dapat like balik itu rasanya bikin penasarantingkat tinggi buat aku, setiap
statusku mulai ia like. Sampai akhirnya ku coba inboks menanyakan segala hal
yang bersifat privasi, khususnya hubungan percintaannya. Namun sayangnya saat
itu ia masih memiliki pacar namun masih gak jelas.
Rasa nyaman dan suka semakin merasukiku, tanpa peduli dia
mempunyai pasangan atau tidak, dia orang baik, dan sangat setia, namun
sayangnya dia tidak beruntung dalam percintaan, selalu di khianati dan selalu
gagal. Sehingga sampailah waktu yang ku nantikan, saat perasaannya mulai tak
menentu, galau, dan selalu bikin status yang sedih, aku mulai koment motivasi
dan meyakinkannya bahwa masih banyak orang yang memyayanginya. Saat itu ku
mulai berani menandai setiap statusku kepadanya, tapi bukan karena ingin
memilikinya secepat itu, menjadi sahabat dan menjadi seseorang yang berarti itu
lebih penting dari sekedar pacar. Waktu terus berjalan, pertemanan mulai
dibentuk dan menjadi sebuah kebiasaan bagi aku dan dia, berkomunikasi,
bercerita dan saling memberi motivasi. Itulah awal aku mulai mengaguminya. Dan
hanya ingin mengaguminya. Itu cukup untukku saat ini.
[continue...
No comments:
Post a Comment