Monday, 12 September 2016

49 days (Ketika Leukimia Bersamamu)

49 days
(Ketika leukimia bersamamu)

Part 1
MENGENALMU LEWAT SOSIAL MEDIA

Hari terasa begitu lelah saat itu, saat segala penat dan rutinitas yang menghiasi hari-hariku, ditambah lagi aktifitas cinta yang gak berjalan baik, hubungan yang tidak jelas dan pendustaan yang tak pernah terungkap. Sangat malas menjalani segalanya. Namun dalam keadaan seperti itu, aku hanya menghabiskan waktu malamku bersama sosial media yang disebut Facebook, hanya lewat FB aku bisa mengungkapkan segala penat yang menyelimuti hari-hariku yang tak bermakna. Berbagi segala keluh kesah dan harapan. Berkomunikasi dengan temen-temen lama yang sempat menghilang, dan tanpa sengaja ku mengenal seseorang yang membuatku tertarik, namanya Alena Nazwa, nama yang indah untuk paras yang cantik, lucu, dan menenagkan jiwa serta pikiranku.

Itulah hal yang mengawali kisah cintaku di dunia maya, aku hidup di dunia nyata, namun aku menemukan kebahagian di dunia maya. Aneh bukan. Hari-hari berlalu, setiap pagi dan malam aku selalu menyempatkan waktuku untuk mengintainya lewat FB, segala aktifitas dan perasaannya selalu ku cari tau lewat FB, mulai dari like setiap dia buat status, sekedar komen singkat hanya untuk menyapa, atau sekedar emoticon senyum untuk membuatnya mengetahui tentang diriku. Ternyata hal itu berbuah hasil setelah berjalan satu minggu. Dapat like balik itu rasanya bikin penasarantingkat tinggi buat aku, setiap statusku mulai ia like. Sampai akhirnya ku coba inboks menanyakan segala hal yang bersifat privasi, khususnya hubungan percintaannya. Namun sayangnya saat itu ia masih memiliki pacar namun masih gak jelas.

Rasa nyaman dan suka semakin merasukiku, tanpa peduli dia mempunyai pasangan atau tidak, dia orang baik, dan sangat setia, namun sayangnya dia tidak beruntung dalam percintaan, selalu di khianati dan selalu gagal. Sehingga sampailah waktu yang ku nantikan, saat perasaannya mulai tak menentu, galau, dan selalu bikin status yang sedih, aku mulai koment motivasi dan meyakinkannya bahwa masih banyak orang yang memyayanginya. Saat itu ku mulai berani menandai setiap statusku kepadanya, tapi bukan karena ingin memilikinya secepat itu, menjadi sahabat dan menjadi seseorang yang berarti itu lebih penting dari sekedar pacar. Waktu terus berjalan, pertemanan mulai dibentuk dan menjadi sebuah kebiasaan bagi aku dan dia, berkomunikasi, bercerita dan saling memberi motivasi. Itulah awal aku mulai mengaguminya. Dan hanya ingin mengaguminya. Itu cukup untukku saat ini.

[continue...

No comments:

Post a Comment