Saturday, 23 December 2017


I Prefer to Call It Miracle
"Karena Tuhan selalu punya waktu terindah melepas setiap doa-doamu"

Adalah rentetan monolog hati seorang penyintas kanker payudara yang menjadikan setiap apa yang dia jalani dan dia terima sebagai bentuk keajaiban dari Tuhan, termasuk penyakit yang diam-diam menjadi teman sepanjang waktunya

Instagram : @Heri Satriawan, 
@ riana trish (penyintas kanker)

Tebal : 109 halaman
Penulis : Riana Trish dan Heri Satriawan
Order by wa/telp 081280717766

Assalamualaikum Hawa yang Tersembunyi
"Teruntuk rindu yang tak bisa dikatakan"

Merindukanmu bukanlah hal asing bagiku, terlebih saat dirimu jauh. Meskipun Tuhan belum mempertemukan kita, aku percaya kamu ada. Entah di belahan bumi mana saat ini.

Instagram : @satriawan_heri

Tebal : 168 halaman
Penulis : Heri Satriawan
Order by chat wa/telp 081329861882
Harga : 38.000 (belum termasuk ongkir)









Ketika Waktu Mulai Bercerita
"Karena setiap pengharapan yang baik akan selalu ada dalam perencanaan terindah Tuhan"

Terkadang dalam hidup, kita akan bertemu dengan seseorang yang akan sengaja tinggal di ingatan kita. Bahkan menetap, namun bukan berarti harus tinggal di hati kita. Karena setiap keadaan akan selalu meninggalkan cerita untuk dikenang atau tercipta untuk dilupakan

Instagram : @satriawan_heri

Tebal : 165 halaman
Penulis : Heri Satriawan
Order by Chat Wa/telp 081329861882
Harga : 38.000 (belum termasuk ongkir)

Wednesday, 19 July 2017

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi

Puisi Terindahku, Teruntuk kamu yang ku sebut rindu

“Aku hanya mengenalmu sebagai sosok penghadir rindu, selebihnya aku tidak tahu. Karena itu, aku menulis puisi terindahku untukmu__dan itu cukup membuatku damai”

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi

_Heri Satriawan

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi

“Jika mencintai adalah sebuah larangan dalam keyakinan kita, maka yang bisa ku lakukan hanyalah mencintaimu dalam diam__Karena itu cukup mengisyaratkan kekagumanku pada karya Tuhan yang paling indah”

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi
_Heri Satriawan

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi

Bagaimana cara kujelaskan rinduku kepadamu, yang hingga saat ini aku sendiri tidak tahu siapa dan dimana dirimu berada__Dan aku tahu bahwa Tuhan masih merahasiakanmu lewat petunjuk terbaikNya”

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi

_Heri Satriawan

Assalamualaikum Hawa yang Tersembunyi

Teruntuk rindu yang tak bisa dikatakan

“Setiap sajak yang tergores oleh penaku, hanya untuk membahasakan kerinduanku yang tak bisa kuutarakan lewat lisan. Dan ketika hatiku tak mampu lagi memendamnya, semuanya kujelaskan lewat tulisan-tulisanku”

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi
_Heri Satriawan

Assalamualaikum Hawa yang Tersembunyi

Mendoakanmu adalah cara terbaikku menyimpan rindu


Kamu ada dan kamu nyata, hanya saja kamu tidak terlihat oleh mataku, terlalu jauh. Dan ketika rindu itu menghampiriku, ku coba hadirkanmu dalam sebuah doaku yang paling khusu'__Karena mendoakanmu adalah cara terbaikku menyimpan rindu, cukup aku dan Tuhan yang mengetahuinya"

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi

_Heri Satriawan

Assalamualaikum Hawa yang Tersembunyi

Jika kamu memang rencana Tuhan, maka hatiku turut mendo'akannya

“Kita memang tidak pernah tahu bagaimana rencana Tuhan, dan aku pun tidak berhak memilih dengan siapa aku berjodoh, Tapi jika kamu memang rencana Tuhan, maka hatiku pun turut mendo'akannya ”

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi
_Heri Satriawan

Assalamualaikum Hawa yang Tersembunyi

Hatiku telah berdamai dengan takdir, karena itu aku memilihmu

“Aku telah mempasrahkan hatiku kepada pemiliknya, dan disaat hatiku mulai berdamai dengan takdir-Nya, maka ku coba meyakinkan hatiku untuk memilihmu sebagai pilihanku__Karena siapapun kamu, itu adalah rencana Tuhan yang paling indah ”

Assalamualaikum Hawa yang tersembunyi
_Heri Satriawan

Assalamualaikum Hawa yang Tersembunyi

Wahai hawa yang ku pilih
Kusapa dirimu lewat do'a yang khusu'
Mungkin kau tak mendengarnya
Tapi aku percaya,
Kita memanjatkan do'a yang sama kepada-Nya

Assalamualaikum Hawa yang Tersembunyi

a novel by Heri Satriawan