Saturday, 1 October 2016

49 days
(Ketika leukimia bersamamu)

Part 12
BIARKAN AKU SELALU BERSAMAMU

Entah apa yang sebenarnya terjadi hari ini, rasa bahagia yang penuh keceriaan tiba-tiba harus berubah menjadi sebuah kesedihan. Masih ku bertanya kepada diriku sendiri, apakah aku belum dewasa dalam menyikapi setiap masalah ataukah diriku yang masih terlalu bodoh memahami keadaan yang terjadi. Tanda tanya besar itu sampai saat ini belum ku temukan jawabannya darimu. Keputusan yang kau ambil terlalu dini untuk sebuah hubungan yang serius, aku tak mengerti salahku hari ini yang membuatmu memutuskan untuk sendiri sementara waktu. Namun aku coba untuk menjadi laki-laki dewasa. Mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, disaat engkaumengatakan ingin sendiri, aku yakin kamu sedang gunda bukan semata-mata kata hatimu, karena aku tahu cinta dan rindu itu masih kita miliki dalam sebuah komitmen kita. Sebuah perjalanan panjang serta pengorbanan yang tulus bukanlah hal gampang untuk dilupakan begitu saja. Janji yang telah kita ucapkan dalam setiap do’a dan sujud kita kepada-Nya adalah sebuah komitmen yang selalu kita pertahan selama ini. Karena dirimu adalah bagian dari harapan dan niatku di masa depan.

Hari ini, pertama kalinya hatiku merasa sangat sedih. Ketika kehadiranku dan perhatianku tak lagi mampu membuat gundamu reda, membuat gelisahmu hilang dan mampu lagi membuat tangismu menjadi sebuah senyum yang indah seperti dulu. Tapi aku percaya dari lubuk hati yang paling dalam dirimu masih menyayangiku dan menjadikanku tujuan dari hidupku. Aku masih ingat, bahwa dirimu bertahan hidup untukku dan pernikahan kita. Disaat ku renungi segala hal yang telah kita lewati, aku tak ingin semuanya berlalu begitu saja. Kesetiaan janjiku untuk pertahankan cinta dan mimpi kita selalu ku jaga hingga nanti. Karena aku ingin bersama gundamu, bersama sedihmu, bersama tangismu. Seandainya kamu tahu, setiap hari ku selalu memikirkanmu, meskipun ku telah coba melelahkan diriku dengan segala aktifitasku, namun dirimu selalu ada dipikiranku dan akan selalu ada sampai nanti.

Sebentar lagi aku akan ke bandung lagi menemuimu, untuk mempertanyakan lagi cintamu, bukan untuk siapa, bukan untuk mereka tapi untukku, karena aku ingin hidup bersamamu, bersama kekurangan dan kelebihanmu, bersama sedih dan bahagiamu, bersama sehat dan sakitmu. Bertahanlah sebentar saja untukku, sampai waktu aku menjemputmu dengan impian. Aku tidak meminta apa-apa darimu, tolong sisipkan ruang dihatimu untukku, mungkin tidak banyak, seperti yang ku punya, tapi itu cukup untukku bertedu di hatimu. Aku datang dengan sebuah harapan, mungkin kau bertanya, buat apa aku masih mempertahankan rinduku kepadamu. Aku akan menjawabnya, karena aku percaya bahwa dirimu adalah takdirku yang bukan hanya kebetulan, melainkan rencana tuhan yang paling indah dalam hidupku. Mungkin kau bertanya lagi, sejak kapan aku menulis buku ini. Sejak aku berkomitmen untuk hidup bersamamu, meskipun leukimia itu terus menemanimu. Aku akan selalu menyayangimu sampai tugasku di dunia ini selesai.


Tamat... 

No comments:

Post a Comment